Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

Berikut adalah kegiatan UKP di Pusat Kesehatan Masyarakat Sitopeng :

a. POLI UMUM

Pelayanan ini menyediakan pemeriksaan, konsultasi, dan pengobatan untuk keluhan kesehatan secara umum selain kondisi gawat darurat. Pelayanan kesehatan di BP Umum dilakukan oleh beberapa orang yaitu dokter umum dan perawat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pelayanan BP Umum juga terintegrasi dengan semua pelayanan-pelayanan lain yang ada di Puskesmas Sitopeng.

b. POLI GIGI

Poli gigi merupakan salah satu dari jenis layanan di puskesmas Sitopeng yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berupa pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pengobatan dan pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi dan mulut seperti penambalan gigi, pencabutan gigi dan pembersihan karang gigi, juga melayani tindakan medis spesialistik tingkat pertama seperti perawatan saluran akar pada gigi anterior atau gigi satu saluran akar.

c. POLI KIA/KB

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat. Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak meliputi ibu hamil, bayi baru lahir (BBL), Balita, Wanita Usia Subur (WUS) dan peri-menopause/menopause. Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi pada masa itu, dilakukan pelayanan kesehatan terpadu (Pelayanan Gizi, Laboratorium, BP Gigi & Mulut, dan BP Umum).

Pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sengaja untuk mengatur kehamilan dalam keluarga dengan cara-cara yang sesuai norma hukum dan moral agar tercapai kesehatan keluarga. Tujuan dari pelayanan ini adalah untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, dan keluarga; Meningkatkan taraf hidup dengan mengurangi angka kelahiran; Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas; Menjadi bagian dari upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi; serta Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

d. LABORATORIUM

Sebagai pelayanan penunjang di Puskesmas Sitopeng, Pelayanan di Laboratorium dikelola beberapa Analis yang setiap hari melakukan pemeriksaan pasien yang datang baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jenis penyakit yang di derita pasien. Pemeriksaan Yang dilayani sebagai berikut:

  1. Pemeriksaan Darah Rutin
  2. Feses Rutin

e. FISIOTHERAPI

Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan professional yang menangani permasalahan gangguan fisik dan fungsi gerak tubuh melalui berbagai terapi fisik. Fisioterapi akan membantu meredakan rasa sakit seperti; cedera olah raga, arthritis, sakit pada leher dan punggung dan berbagai nyeri otot lainnya, dan secara perlahan membantu anda untuk dapat beraktifitas kembali secara normal.

Adapun beberapa kasus ganguan kesehatan yang mampu ditangani dengan metode Fisioterapi adalah: Rematik, linu, nyeri sendi jari-jari tangan dan kaki (osteoarthritis) Sakit dan kaku pada bahu (frozen shoulder) Sprain or strain Kekakuan sendi setelah operasi Nyeri dan sakit pada sikut akibat olahraga atau aktifitas lain Ketegangan, kaku dan nyeri pada otot (spasme) Asam urat tinggi sehingga terjadi nyeri (gout disease) Pasca pelepasan gips Taji tumit (valvaneus spurs) Tengeng (torticoluis) Keterbatasan gerak pasca operasi Radang tendon Nyeri otot Kasus pada system syaraf: Kelemahan atau kaku pada separuh badan (Stroke) Kaku dan nyeri pada kuduk yang menjalar Mulut miring (bell’s palsy) Sakit pinggan atau nyeri boyok (LBP) Trempr, gangguan koordinasi, tidak bisa jalan lurus (Parkinson disease) Kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak bawah (paraparese / papaplegi) Neuropati DN.

f. KONSELING TERPADU

Konseling terpadu di Puskesmas Sitopeng meliputi Konseling Gizi, Konseling Kesehatan Lingkungan, Konseling Promosi Kesehatan.

g. FARMASI

Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigmanya dari orientasi obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker/asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien.
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan pencatatan/penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan.